Langkah-Langkah Pengukuran Topografi


PROSEDUR PENGUKURAN LAPANGAN

  1. PERSIAPAN PERALATAN DAN PERSONIL LAPANGAN
  2. KOORDINASI DENGAN PIHAK TERKAIT
  3. ORIENTASI LAPANGAN
  4. PENGUKURAN POLIGON ( BM )
  5. PEMBUATAN TUGU BM
  6. PENGUKURAN BASELINE
  7. PENGUKURAN EXISTING ( DETIL )
  8. PERHITUNGAN KORDINAT POLIGON
  9. PERHITUNGAN KORDINAT BASELINE
  10. PERHITUNGAN KORDINAT DETIL
  11. DOKUMENTASI LAPANGAN
  12. LAPORAN PEKERJAAN

  1. PERSIAPAN PERALATAN DAN PERSONIL LAPANGAN

a.          Persiapan peralatan survey seperti:

·         Total Station ( theodolite ) dan aksesorisnya
·         Meteran @ 50m
·         Meteran @ 5m
·         Radio HT
·         Laptop
·         Program pengolahan data
·         Program pengambaran

b.         Persiapan Personil

·         Kordinator lapangan
·         Surveyor
·         Ast.Surveyor
·         Tenaga pembantu





  1. KOORDINASI DENGAN PIHAK TERKAIT
Kordinasi dengan pihak pemberi kerja mengenai luasan atau batas daerah yang akan di ukur, serta detail apa saja yang harus diambil atau di tampilkan.
Kordinasi mengenai surat tugas dan Surat Izin untuk memasuki lokasi pekerjaan.
Semua ijin yang berkaitan dengan lingkup pekerjaan ini menjadi tanggung jawab pemberi kerja.

  1. ORIENTASI LAPANGAN
Orientasi lapangan di lakukan sebelum team melakukan pekrjaan pengukuran dan pekerjaan lainya yang masih berkaitan dengan pekerjaan pengukuran. Orientasi lapangan bertujuan mendapakan gambaran secara umum mengenai lokasi pekerjaan pengukuran sehingga memudahkan perencanaan  dan cara yang efektif dalam pengambilan data pengukuran.

  1. PENGUKURAN POLIGON ( BM )

Pengukuran kerangka Poligon bertujuan sebagai acuan ataau titik control untuk semua pengukuran deti-detil yang akan di ukur.
Metode pengukuran Poligon menggunakan metode satu serie dengan ketelitian jarak 1:5000.
Dan ketelitian pengukuran sudut √10”detik. Pengukuran polygon mengikuti Boundari areal yang akan di ukur/di petakan. Alat yang dipakai Total Station dan perlengkapanya, dengan jumlah satu team pengukuran.


  1. PEMBUATAN TUGU BM
Pada saat pengukuran polygon dibuat juga beberapa BM  ( tugu ) sebagai acuan pengukuran saat ini dan dikemudian hari untuk titik acuan pekerjaan selanjutnya.

  1. PENGUKURAN BASELINE
Pengukuran Baseline adalah garis pengukuran yang secara umum membentang di tengah areal pengukuran. Garis-garis baseline ini di pasang per 100m atau lebih di sesuaikan dengan kondisi lapangan dan detil-detil yang akan di ukur. Patok-Patok baseline ini digunakan agar pengambilan data detil lebih efesien dan memudahkan penggambaran detil-detil yang akan diukur serta untuk memonitor kemajuan pekerjaan.






  1. PENGUKURAN EXISTING ( DETIL )
Detil-detil yang akan di ukur antara lain :
      • Spot height ( ketinggian tanah )
      • Jalan Utama, jalan masuk,jalan setapak,jogging track, dll
      • Sungai, selokan, saluran, main drain, dll.
      • Bangunan, pondok, dll.
      • Pohon-pohon,taman, dll.
      • Jaringan utilitas seperti, jalur pipa, jalur kabel, tiang listri, tiang telepon,tiang lampu,rambu-rambu, dll.
Metode pengukuran detil dengan cara berdiri di patok-patok baseline dan pengambilan data secara radial.

  1. PERHITUNGAN KORDINAT POLIGON
Setelah Patok-patok polygon diukur selanjutnya dilakukan perhitungan kordinat poligon dari data hasil pengukuran lapangan. Perhitungan data ini menggunakan program perhitungan dengan metode perataan Bowdich. Hasi perhitunga data polygon ini berupa kordinat tiga dimensi ( X,Y,Z ). Data-data kordinat ini selanjutnya diplot/digambar menggunakan software CAD ( autocad ).

  1. PERHITUNGAN KORDINAT BASELINE
Cara perhitungan kordinat baseline sama dengan perhitungan kordinat Polygon.
Kordinata baseline mengacu ke kordinat polygon hasil perhitungan sebelumnya.

  1. PERHITUNGAN KORDINAT DETIL
Raw data dan Kordinat titik-titik detil pada saat pengukuran secara otomatis dihitung dan di rekam di dalam memori alat pengukuran ( Total station ). Pada saat di Basecamp data-data pengukuran tersebut di download dengan software tertentu dan di editing. Selanjutnya data-data titik detil yang sudah dalam bentuk kordinat tiga dimensi di plot di software CAD.


  1. DOKUMENTASI LAPANGAN
Dokumentasi lapangan berupa data-data pengukuran dan Foto-foto selama kegiatan pengukuran dilaksanakan.

  1. LAPORAN PEKERJAAN
Laporan pekerjaan berisi uraian tahapan pengukuran,metode pekerjaan serta hasil pengukuran berupa data kordinat dan peta, serta gambar-gambar pengukuran

Komentar

  1. Mantap lengkap s3kali...makasih sharingnya. Salam kenal

    BalasHapus
  2. mau nanya nanya nih. misalnya dalam suatu situasi kita di ajukan untuk mengukur suatu lahan. nah dalam kondisi tidak ada titik ikat di daerah yg akan di ukur tersebut. cara apa yg akan kita lakukan agar bisa mendapatkan koordinat dari titik ikat yg dibutuhkan . Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. trus di utarakan di 0 set kan aja

      Hapus
    2. Cara nentuin koordinat lokal Gimana pak Dan APA patokan nillai lokalnya

      Hapus

Posting Komentar